- Menyusun Perencanaan Program CSR
Secara
umum, kita mengenal perencanaan itu terbagi menjadi perencanaan jangka pendek
(rencana operasional) dan rencana jangka panjang (rencana strategis). Atau
bahkan ada yang menambah lagi dengan perencanaan jangka menengah. Periodanya
walaupun tidak ada kesepakatan tunggal, umumnya berkisar satu tahun untuk
rencana jangka pendek, sampai dengan lima tahun untuk rencana jangka menengah dan
diatas lima tahun untuk rencana jangka panjang.
- Menetapkan Visi
Penetapan
visi ini merupakan langkah penting dalam penyusunan program CSR, karena visi
merupakan gambaran dari sesuatu yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Beberapa contoh visi antara lain visi dari perusahaan otomotif terkemuka :
menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Contoh lain adalah visi salah satu perusahaanpulp and paper: terwujudnya
masyarakat sejahtera mandiri melalui kemitraan yang harmonis antara perusahaan
dengan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Apapun visi yang Anda buat, upayakan berada dalam koridor SMART, spesifik,
measurable (terukur), achieveable (dapat digapai), realistik (masuk akal), dan
timebound (alokasi waktu).
- Memformulasikan Misi
Misi
mendiskripsikan alasan mengapa perusahaan perlu melakukan program CSR. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan
mengkomunikasikanpandangan umum dari perusahaan. Misi menginformasikan siapa perusahaan kita dan apa
yang akan dilakukan oleh perusahaan
kita untuk program CSR. Singkatnya, misi merupakan
cara untuk mencapai visi yang diinginkan. Beberapa contoh misi antara lain visi
dari perusahaan otomotif
terkemuka: mewujudkan AG (inisial) sebagai perusahaan yang beroperasi secaraexcellent berdasarkan pada pendekatan triple
bottom line, dengan meningkatkan stakeholders value guna mencapai sustainable
business.Contoh lain adalah misi salah satu perusahaan pulp and
paper: Membangun kemandirian masyarakat didalam mengembangkan
aset ekonomi. Mengembangkan sumberdaya alam dan lingkungan.
Meningkatkan sumberdaya manusia dan entitas sosial budaya.
- Menetapkan Tujuan
Tujuan
merupakan hasil akhir atau wujud kongkret dari sebuah visi. Tujuan merumuskan
apa yang akan diselesaikan oleh perusahaan dan kapan akan diselesaikan dan
sebaiknya diukur jika memungkinkan.
- Menetapkan Kebijakan
Kebijakan
perusahaan merupakan pedoman umum sebagai acuan pelaksanaan program CSR yang
akan di jalankan. Berikut salah satu contoh bagaimana seharusnya kebijakan CSR
pada sebuah perusahaan :
- CSR merupakan investasi sosial perusahaan
- CSR merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan
- CSR merupakan upaya untuk memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat
- CSR merupakan bagian dari Risk Management
Contoh Perusahaan Pengguna CSR
Sebagai berikut :
A. PT.
Astra Honda Motor (AHM) merujuk pada program penghijauan yang juga terintegrasi
ke dalam produk-produk yang diproduksinya. Sejak tahun 2005 hingga tahun 2009
AHM telah melakukan penanaman pohon lebih dari 6.600 pohon melalui Program
Hijau Jakartaku yang merupakan bagian dari Program Penanaman Sejuta Pohon.
Selain itu, AHM juga membangun 2 taman kota, yaitu di Jl. Galunggung,
Jakarta Pusat, dan di Kompleks Perumahan
Cirendeu Permai, Tangerang. AHM juga membangun Zona Teknologi Otomotif Roda Dua
di Taman Pintar Yogyakarta, sebagai wahana edukasi tentang teknologi sepeda
motor ramah lingkungan dan sosialisasi berkendara dengan aman. AHM juga
mengklaim bahwa perusahaannya telah menerapkan green process, yaitu proses
produksi pembuatan sepeda motor yang memakai prinsip reduce (pengurangan),
reuse (pengunaan kembali), recycle (daur ulang), retrieve energy (pemulihan
kembali energi), dan recover (pemulihan) sesuai dengan sistem manajemen
lingkungan ISO 14001 pada seluruh lini produksi. Kegiatan CSR berbasis
lingkungan yang dilakukan oleh AHM juga telah diikuti oleh
perusahaan-perusahaan serupa, terutama dalam hal pengembangan mesin motor yang
ramah lingkungan, pendidikan berwawasan lingkungan hidup, dan pembangunan taman
kota.
B.
PT Pertamina. Model program CSR ini pula yang
diterapkan PT Pertamina dengan menggelar program Pertamina Goes to Campus (PGTC).
Kegiatan ini tidak hanya menyasar Makassar, tapi beberapa kota besar lainnya di
Indonesia seperti Surabaya, Madura, Yogyakarta, Palembang, Pekanbaru, Samarinda,
dan Aceh. Melalui program tersebut, Pertamina ingin mengajak mahasiswa
menciptakan ketahanan energi. Selain itu, pada kesempatan yang sama Pertamina
memberikan bantuan untuk perbaikan ruang lembaga kemahasiswaan UNM senilai Rp50
juta.
C. PT
Semen Tonasa Unggul Attas Mengungkapkan, perusahaannya memberikan perhatian
khusus pada program CSR ini.Karena itu, ketika diberi kepercayaan menduduki
jabatan tertinggi di PT Semen Tonasa,beberapa program tersebut dilakukan
penyusunan ulang dalam bentuk road map program CSR. Tujuannya tidak lain,agar
program ini benar-benar tepat guna dan tepat sasaran. Apalagi, program CSR PT
Semen Tonasa tidak hanya fokus pada satu sektor. Seperti ,program peningkatan
kesehatan masyarakat, pendidikan, ekonomi,serta lingkungan desa mandiri. “Kami
ingin,kehadiran perusahaan tidak sekedar memanfaatkan sumber daya alam yang
ada,tapi juga dapat memberi manfaat bagi kemajuan daerah dan bersinergi dengan
masyarakat sekitar,”ungkapnya.
Keseriusan
pabrik semen terbesar di Indonesia Timur ini untuk menjalankan program CSR
dapat dilihat dari alokasi anggaran yang terus meningkat setiap tahun.Pada 2011
lalu,disiapkan anggaran Rp12 miliar dan tahun ini mencapai Rp19 miliar.Unggul
berharap,program CSR tersebut berjalan optimal dan mampu dirasakan dampaknya
oleh masyarakat di sekitar pabrik.
Pendapat :
Menurut
pendapat saya, jadi CSR merupakan suatu cara untuk meningkatkan image
perusahaan di mata dunia dengan
memberikan dampak positif terhadap masyarakat. CSR juga menjadi kompensasi atau
imbal balik atas penguasaan sumber daya alam maupun sumber daya ekonomi oleh
perusahaan. Oleh karena itu CSR sangatlah penting untuk dilakukan oleh semua
perusahaan untuk keberlanjutan hidup perusahaan itu sendiri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar