Rabu, 27 Maret 2013

PERPUTARAN UANG DUNIA


Uang dunia berputar pertama kali karena adanya bank yang sebagai tempat pertama terjadinya perputaran uang. Kemudian uang tersebut akan terus berputar ke lingkup yang lebih luas. Berikut adalah contoh kasus terjadinya perputaran uang dunia.

Seseorang bernama A telah menghimbun kekayaan/menabung uangnya ke bank dan ia akan mendapatkan bunga selama menabung sebesar i1 . Agar bank mendapatkan keuntungan maka bank tersebut memutar uangnya dengan cara memberikan pinjaman kepada orang yang memerlukan uang (bernama B). Si B juga dikenakan bunga atas pinjamannya sebesar i2, bunga ini lah yang akan menjadi keuntungan bagi bank; Keuntungan Bank = i2-i1.

Demi mengurangi resiko misalnya interest spread, Bank SITI bekerja sama dengan A membuat PT yang bernama  PT.  ITIS yang sebagai leasing untuk PT. Astra Honda Motor yang membuka bisnis pembelian motor kredit.  Masyarakat yang akan membeli motor secara kredit melakukan pinjaman uang pada bank, maka pada saat itulah bank mendapat bunga sebesar i4.

Namun, demi mengurangi resiko yang terjadi karena takut Bank SITI mengalami kebangkrutan karena terjadinya kematian Si B. Maka Bank SITI melakukan penanaman saham pada Pasar Modal agar mendapatkan bunga sebesar i3.

Salah satu upaya bank dalam mengurangi resiko yaitu bekerja sama pada PT. XYZ yang sebagai Asuransi untuk Si B. PT XYZ harus membayar premi asuransi sebesar Rp. 20.000,-/bulan dengan UP = Rp.  20.000.000,- serta melakukan penjualan saham untuk mendapatkan Deviden dan Capital Gain.

Namun PT XYZ pun melakukan kerjasama dengan PT KLM yang sebagai Reasuransi. PT. KLM membayar premi = Rp. 80.000,-/bulan dengan UP = Rp. 80.000.000,- serta melakukan kerja sama dengan perusahaan Luar Negeri yaitu OPQ dimana perusahaan tersebut sebagai Retrocessi agar PT.KLM membayar premi = Rp. 20.000,-/bulan dengan UP = Rp. 20.000.000,-.

Sedangkan OPQ sebagai perusahaan asing di Indonesia harus membayar premi sebesar Rp. 60.000,-/bulan dengan UP = Rp. 60.000.000,-. Untuk membayar premi tersebut maka OPQ membuat 3 PT yaitu OP, OQ, PQ cara membeli saham pada Pasar Modal sebesar 20% pada masing-masing perusahaan.

Maka dari situlah uang kembali lagi dan terus berputar.

NAMA   : DEDE NURANI SARI
NPM      : 19210796
KELAS  : 3EA16

kasus yang berkaitan dengan metode ilmiah

Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah yang bersifat real. Penulisan ilmiah dimulai dengan meneliti suatu kejadian kemudian didapat data yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan beberapa metode perhitungan, dan kemudian akan didapat suatu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah contoh penulisan ilmiah:
 
Piramida Penduduk Kota Semarang 2009
 
 

 Komposisi penduduk Kota Semarang didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Kelompok usia produktif (Kelompok usia 25-39) terlihat sangat mendominasi, dimana kelompok usia ini adalah mereka yang terlibat aktif dalam lapangan pekerjaan. Mereka pada umumnya telah menyelesaikan pendidikan tinggi maupun sudah berumah tangga. Kondisi seperti ini tentunya harus  menjadi perhatian pemerintah dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di bidang kependudukan utamanya ketersediaan lapangan pekerjaan. Sehingga diharapkan bisa menjadi penggerak roda perekonomian, bukan malah sebaliknya menjadi beban pembangunan.







Jumlah penduduk Kota Semarang mencapai   1,45 juta jiwa pada tahun 2007. Angka ini terus meningkat dan pada tahun 2009 telah mencapai 1,50 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk pada tiga tahun terakhir berfluktuatif. Dimana tercatat pada tahun 2007 sebesar 1,43% kemudian meningkat agak tajam menjadi 1,86% di tahun 2008 dan terakhir mengalami sedikit penurunan 0,15% di tahun 2009.
Dengan luas wilayah sekitar 377 km2, ini berarti setiap  km2 ditempati penduduk sebanyak 4.032 orang pada tahun 2009. Selain itu anggota rumah tangga dalam setiap rumah tangga terlihat cenderung menurun.
 Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Pada tahun 2009, untuk setiap  100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

Selasa, 19 Maret 2013

7 Gangguan Sistem Pencernaan Bayi

Berbagai macam masalah pencernaan bayi yang dapat dicegah, berikut beberapa macam masalah pencernaan bayi menurut dr. Muzal Kadim, SpA(K) :
1.    Refluks Gastroesofagus (RGE)
Gangguan pencernaan yang lebih umum dengan sebutan gumoh ini merupakan kelainan yang paling sering menyebabkan muntah pada bayi. RGE adalah kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan dapat terus keluar lewat mulut menjadi gumoh atau muntah. Kandungan lambung tersebut dapat berupa air liur, minuman/makanan yang tertelan, sekresi pankreas dan sekresi cairan empedu. Bila berat badan bayi cenderung tidak naik, pemeriksaan lebih lanjut untuk menilai derajat RGE dengan melakukan pemeriksaan pH monitoring.
2.    Hypertrophic Pyloric Stenosis (HPS)
Gangguan pencernaan ini merupakan suatu kelainan saluran pencernaan yang ditandai dengan menyempitnya saluran usus daerah pylorus akibat menebalnya otot dinding usus. Pylorus merupakan bagian dari usus duabelas jari yang berbatasan langsung dengan lambung. Makanan atau minuman dari lambung akan masuk ke usus duabelas jari secara bertahap. Karena adanya penebalan ini maka makanan/minuman tersebut akan terhalang ke usus duabelas jari. Akibatnya makanan akan dimuntahkan kembali oleh bayi.
3.    Diare Karena Infeksi
Diare merupakan gejala gangguan pencernaan yang sering terjadi. Diare pada usia kurang dari 2 tahun umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya membaik sendiri dalam waktu kurang dari satu minggu. Bayi yang mengalami diare biasanya disertai demam dan sering didahului dengan muntah.
4.    Kolik Infantil
Bayi yang menangis secara berlebihan dan mendadak dengan intensitas tinggi biasanya terjadi pada sore hari dan malam hari merupakan gejala dari kolik infantil. Gejala sakit perut yang terjadi hebat sekali hingga bayi menangis histeris. Namun, kadang periode ketidakmampuan melakukan evakuasi tinja secara sempurna yang tercermin dari berkurangnya frekuensi buang air besar (BAB) dari biasanya. Tinja jadi lebih keras dan nyeri dibandingkan sebelumnya serta pada perabaan perut peraba massa tinja.
5.    Sembelit (Konstipasi)
Gejala yang khas untuk penyakit ini adalah adanya kesulitan BAB sejak lahir dan bila anusnya disentuh maka tinja akan menyembur keluar. Jika mengalami hisprung maka bayi harus dibawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
6.    Kembung
Bayi yang kembung biasanya mudah muntah. Untuk menghilangkan gejala kembung yang disebebkan oleh kondisi ini, tentunya harus mengatasi kelainan dasarnya. Bayi yang banyak menangis juga sering mengalami kembung karena banyak menelan udara. Selain itu, bayi yang minum susu botol dengan lubang dot terlalu besar juga menyebabkan perut kembung.
7.    Cegukan 
Cegukan atau dalam bahasa medis singultus adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada dekat rongga dada (diafragma). Akibat kontraksi tersebut akan timbul isapan udara secara mendadak yang masuk ke dalam paru melewati ruang antar pita suara (glottis), sehingga menyebabkan terjadinya suara hik yang khas.

sumber: tabloid Mom&Kiddie

Penalaran dalam Proses Berbahasa

Penalaran adalah suatu konsep yang betolak dari pengamatan indra yang dapat menghasilkan pengertian atau sebuah konsep. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Penalaran adalah proses mental untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran baru berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui (dalam Waluyo, 1991: 12-13). Pencapaiannya secara tak langsung, yaitu melalui mediasi (pemikiran dan asosiatif). Secara sederhana, penalaran merupakan proses Creighton (1973) dalam suatu berpikir yang membuahkan pengetahuan.
Oleh Vinache (1974), pemikiran adalah organisasi dan reorganisasi pengalaman masa lampau yang diterapkan pada situasi sekarang (dalam Waluyo, 1991: 12).

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu metode induktif dan metode deduktif.
Metode induktif adalah metode berfikir yang digunakan dari hal yang bersifat khusus ke hal yang bersifat umum. Sedangkan metode deduktif adalah metode berfikir yang digunakan dalam memikirkan hal yang bersifat umum terlebih dahulu kemudian ke hal yang bersifat khusus.
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
•    Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
•    Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.


Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Proses Penalaran

Penggunaan bahasa Indonesia dalam proses penalaran berkaitan dengan Penulisan Ilmiah. Berikut adalah proses penalaran dalam berbahasa dalam penulisan ilmiah.
•    Konsep Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kamisa, 1997) menjelaskan bahwa Ilmiah adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu pengetahuan.
Ada 4 Persyaratan Ilmiah, yakni:
1.    Obyektif, Ilmu harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Obyeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.
2.    Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3.    Sistematis, Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu obyek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4.    Universal, Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat obyeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Dalam Penyajian sebuah Konsep Ilmiah, Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dengan dibakukannya Ejaan sesuai EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Dengan Ejaan sesuai EYD ini, Bahasa Indonesia memiliki susunan struktur bahasa yang Obyektif, Metodis, Sistematis dan Universal.
Peranan tersebut, mencakup penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi artikel maupun tulisan – tulisan ilmiah, baik berupa karya tulis, penulisan ilmiah, maupun skripsi dimana penerapannya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Beberapa hal sederhana misalnya tentang kaidah penggunaan huruf kapital: bahwa pada setiap awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital, dan huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah.
Selain kaidah penggunaan huruf kapital tersebut, masih banyak aturan penggunaan Bahasa Indonesia yang lainnya. Terkadang, dalam publikasi tulisan ilmiah juga, kita menggunakan kata serapan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
•    Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
•    Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Salah nalar ada dua macam:
1. Salah nalar induktif, berupa (1) kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas, (2) kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat, (3) kesalahan analogi.
2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena: (1) kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi; (2) kesalahan karena adanya term keempat; (3) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan (4) kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

sumber:
Ratih. ”Pengertian Penalaran Secara Umum”
Rizky. ” Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Proses Penalaran”

Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal

Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal

Ginjal merupakan organ penting yang mesti dijaga agar dapat berfungsi degan baik. Ginjal merupakan sepasang organ tubuh berbentuk seperti biji kacang merah. Meski kecil, ginjal berfungsi untuk menaring kotoran dalam darah dan membuangnya bersama air kencing atau urine. Gagal ginjal dapat dicegah dengan cara-cara sederhana. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan:

 Perbanyak minum air putih
Tubuh kita terdiri atas 60%-70% air. Bila tanpa air makan sel tidak akan bertahan hidup. Selain itu, proses biokimia dan fisiologis dalam tubuh tidak akan bekerja dengan benar bila anda kekurangan cairan. Banyak pakar kesehatan menganjurkan untuk minum setidaknya delapan gelas perhari.
    Kurangi makan asin
Natrium klorida adalah nama lain dari garam. Natrium dan klorida merupakan elektrolit dan bertanggungjawab dalam mempertahankan keseimbangan air elektrolit dan keasaman serta kebasaan darah. Jika mereka tertelan secara berlebihan, mereka dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan menyebabkan penumpukan (akumulasi) di ginjal.
    Menghindari minuman berakohol
Alkohol dikenal sebagai zat diuretrik yang menyebabkan seringnya buang air kecil atau micturation. Namun alkohol juga menyebabkan pencegahan eksresi bahan lain, seperti asam urat. Hal ini akan mengakibatkan batu ginjal atau radang sendi yang menyebabkan encok. Asam urat adalah salah satu penyebab batu nefrolisiasi atau ginjal.
    Terapkan pola hidup sehat
Makan dengan baik, tidur dengan baik, dan hidup dengan baik dengan cara rutin berolahraga, dan kurangi makan daging yang berlemak karena daging lemak dapat menyebabkan beberapa penyakit.
    Perbanyak makan makanan berserat tinggi
Sayuran dan buah mengandung serat tinggi yang juga berperan memperlancar pencernaan dan mengurangi pepstisida yang ada pada makanan.
    Jangan pernah menahan kencing
Menahan kencing yang berlama-lama akan membuat organ saluran kencing tersiksa karena menahan kencing.
    Rutin cek kesehatan
Rutin cek up untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol dan tekanan darah untuk mengetahui sejauh mana kesehatan anda.

KARANGAN ILMIAH DAN KARANGAN NON ILMIAH

KARANGAN ILMIAH

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.

Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.

Fungsi karya ilmiah:
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.

Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis-jenis karya ilmiah umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci).

Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
• Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
• Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
• Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
• Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
• Memperoleh kepuasan intelektual;
• Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
• Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

KARANGAN NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
• Fakta yang disimpulkan subyektif,
• Gaya bahasa konotatif dan populer,
• Tidak memuat hipotesis,
• Penyajian dibarengi dengan sejarah,
• Bersifat imajinatif,
• Situasi didramatisir,
• Bersifat persuasif.
• Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
• Dongeng
• Cerpen
• Novel
• Drama
• Roman.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2. persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti

 Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah
Menurut Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. 
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

CONTOH KARANGAN ILMIAH

Bagaimana cara menyingkirkan komedo dengan alami serta cepat, dikarenakan ini sudah pasti dapat amat mengganggu kecantikan seorang wanita. komedo umumnya banyak ada pada hidung, walau ini bukan hanya satu penyakit yang beresiko, namun dapat bikin tampilan seorang wanita atau keyakinan diri jadi menyusut. apa sesungguhnya pemicu komedo itu ? pori-pori muka yang membesar serta tampak bintik-bintik menghitam atau terlihat layaknya benjolan kecil di kulit, ini terlebih dikarenakan dikarenakan kebersihan serta perawatan muka yang kurang terjaga.

layaknya juga jerawat biasanya, komedo juga dapat dikarenakan dikarenakan penyumbatan pada pori-pori muka oleh tumpukan minyak, kotoran serta juga sel kulit mati di tempat muka. serta komedo ini dapat bikin gemas untuk memencetnya keluar dari didalam kulit, namun ini lantas dapat mengakibatkan berlangsung luka serta apalagi iritasi dengan dampak yang lebih jelek pada kulit serta kecantikan muka.

menyingkirkan komedo dapat dikerjakan lewat cara yang praktis gunakan alat spesifik, namun ini akan menyebabkan sama layaknya bila kita coba memencetnya keluar dengan paksa menggunakan tangan. atau dapat juga menggunakan plester spesial yang dapat dibeli, namun mesti dengan cost yang sedikit mahal serta teratur memakainya.

kita senantiasa melacak alternatif, terlebih untuk beberapa gadis serta wanita yang dapat mempunyai agak banyak waktu senggang di rumah, untuk bikin semua sesuatunya sendiri dengan bahan yang ada serta mudah didapat di sekitar kita. serta saat ini kita dapat coba cara menyingkirkan komedo dengan alami serta cepat dengan susu cair serta gelatin.

gelatin ini umumnya dipakai saat bikin jelly serta dapat dibeli di toko kue didalam wujud bubuk. pada mulanya tambah baik bila ditanyakan bahan pembuatnya, dikarenakan untuk muslim pastinya mesti menentukan dari type halal yang terbuat dari tulang atau kulit hewan yang halal.

cara menyingkirkan komedo dengan alami
1. masukkan susu cair serta gelatin, tiap-tiap sejumlah 1 sendok makan ke didalam gelas kaca lantas diaduk.
2. masukkan serta panaskan didalam microwave sepanjang kurang lebih 10 detik saja.
3. angin-anginkan, tunggulah hingga dingin.
4. lantas berikan pada lokasi muka yang ada komedonya, contohnya di hidung. ini dapat dengan pertolongan kuas yang halus.
5. tunggulah hingga betul-betul kering, lantas lepaskan dengan perlahan susunan tadi.
lewat cara ini komedo dapat terangkat serta melekat pada susunan tersebut. kita dapat lakukan ini cukup 1 minggu sekali. selamat coba cara menyingkirkan komedo ini, semoga sukses serta muka dan tampilan anda dapat senantiasa terjaga tanpa mesti diganggu oleh komedo.
Karangan: Mulki Muluc

CONTOH KARANGAN NON-ILMIAH

Seuntai Kalung Mutiara Fatimah
Di sebuah kota, hiduplah seorang wanita janda yang cantik dan awet muda, namanya Fatimah. Suaminya telah meninggal dan dia tak punya anak, dia miskin dan tinggal di sebuah rumah kecil tanpa isi. Pakaiannya hanya 3, begitu pula jilbabnya, sepatu alas kakinya hanya dua. Menunggu alas kaki kayu seperti bakiak yang selalu digunakannya menyempit dan baru menggunakan alas kaki sepatu dari suaminya yang saat dibelikan kebesaran di kaki Fatimah. Pasti jika si alas kaki kayu ini sudah menyempit kakinya muat di sepatu itu. Hmm… Bajunya itu tiga-tiganya gamis terusan muslimah dan jilbab putih tiga-tiganya. Meski pakaiannya itu-itu saja penduduk tak pernah mengejeknya dan selalu sopan.
Dia tinggal sendirian di rumahnya itu, tapi dia sangat dermawan dan baik hati, tetangga-tetangganya pun kenal baik dengan Fatimah, harta peninggalan suaminya hanyalah seekor kambing betina, dan seuntai kalung mutiara putih yang indah sekali. Setiap hari dia makan apa adanya. Untunglah, Pak Sabar, orang kaya yang baik sekali itu tiap hari memberi Fatimah sepiring nasi dan lauk kecil, seperti tempe, dan Pak Sabar yang baik itu juga memberi Fatimah seekor kambing jantan.
Suatu Hari, datanglah seorang pengembara yang kelaparan, Fatimah kebingungan, karena dia sendiri tak punya makanan. Lalu dia ingat kepada kedua kambingnya, dia pun berniat menyembelih kambing betinanya yang sekarang jarang sekali mengeluarkan susu.
“Tunggu sebentar ya, saya akan menyembelih dahulu kambing betina saya”, kata Fatimah pada pengembara itu.
“Sebentar, nyonya. Saya sarankan sebaiknya anda menyembelih kambing yang jantan saja, karena kelak kambing betina itu berguna untukmu”, kata pengembara itu dengan kata-kata membingungkan.
Walau begitu dia menuruti saran pengembara itu, dia pun menyembelih kambing yang jantan dengan islami tentunya walau disembelih oleh sendiri. Meski agak lama, si pengembara tetap sabar karena dia tau menyembelih kambing memang tak mudah apalagi dilakukan oleh seorang perempuan. Lalu memberikan dagingnya kepada si pengembara, pengembara itu makan dengan lahap, setelah makan, ia pamit dan menyerahkan sejumlah uang pada Fatimah.
“Oh, tak apa tuan. Uang ini untuk anda”, kata Fatimah. Akhirnya pengembara itu pergi. Tapi diam-diam si pengembara kagum dengan kebaikan hati Fatimah menyembelih kambingnya sendiri walau sendirinya kelaparan dan si pengembara meninggalkan sejumlah uang itu di meja Fatimah dengan sebuah surat. Fatimah geleng-geleng kepala dan bersyukur lalu berdoa supaya si pengembara tadi mendapat balasan yang lebih dari sekadar uang. Karena uangnya juga banyaaak… Fatimah menggunakannya untuk membeli makanan untuk dirinya dan sedikit rumput segar untuk si kambing betina yang tinggal sendiri. Sisanya ditabung.
Sorenya seperti biasa dia bekerja dengan membantu-bantu di rumah Nyonya Kris, malamnya pun dia makan sederhana seperti biasanya.
Keesokan Harinya…
Fatimah sedang membersihkan rumahnya, sorenya, dia mendengar ada seorang saudagar kaya yang membutuhkan pertolongan, dia pun dengan senang hati menolongnya tanpa imbalan.
Saat tiba di rumahnya, dia mengusap keringatnya dan mengambil segelas air, tiba-tiba…
Tok! Tok! Pintu rumah kecilnya diketuk-ketuk.
Fatimah membuka pintu dan ternyata yang datang adalah seorang pengemis lusuh tanpa baju dan hanya memakai celana.
“Assalamualaikum, nyonya… permisi, bisakah anda membantu saya, memberikan uang atau pakaian?” tanya pengemis itu pelan.
Fatimah bingung lagi, dia tak punya makanan, uang, dan pakaian miliknya hanya tinggal dua pasang dan dua-duanya adalah setelan kaus panjang dengan rok panjang.
“Maaf… saya tidak memiliki uang, dan pakaian saya pun hanya ini dan dua pasang lagi, tapi keduanya adalah baju terusan rok dan kaus” kata Fatimah. Akhirnya.
“Oya pak, saya hanya tinggal memiliki ini, ambillah pak!” kata Fatimah, menyerahkan kalung mutiara putihnya itu. Fatimah lupa bahwa dia tadi punya uang, dan ketika ingat, Fatimah menyerahkan sebagian kecilnya kepada si pengemis.
“Terimakasih, nyonya! Terimakasih!”pengemis itu mengucapkan terimakasih dan lalu pamit.
Fatimah menutup pintunya, sementara, pengemis itu berjalan senang menuju rumah seorang petani sederhana, tak kaya, tak miskin.
Dia memberikan kalung mutiara dari Fatimah dan petani itu menukarnya dengan pakaian, pengemis itu sangat senang dan langsung memakai pakaiannya.
Sementara itu di rumah petani, si petani langsung memberikan kalung mutiara itu pada saudagar kaya yang ditolong Fatimah, dan saudagar kaya itu menukarnya dengan makanan dan pakaian lagi. Si petani juga senang.
Di rumah saudagar kaya…
“Indah sekali! Oh, sebaiknya kuberikan kalung ini pada Fatimah! Dia sudah menolongku! Kalau saja dia tak menolong..” kata saudagar itu. Apa??
Saudagar kaya itu berjalan ke rumah Fatimah. Lalu dia memberikan kalung mutiara itu yang sejak awal milik Fatimah kepada Fatimah. Fatimah sangat terkejut…
Setelah itu saudagar kaya itu pulang.
Kalung mutiara berharga milik Fatimah yang Fatimah berikan pada seorang pengemis, akhirnya kembali lagi ke tangan Fatimah setelah berpindah-pindah pemilik, berkat kebaikan hati mutiara Fatimah yang seperti mutiara di kalung itu… sama cerahnya, sama bersinarnya, dan sama putihnya.
Cerpen Karangan: Namira Assyifa Prasetio




SUMBER: 
1. http://id.wikipedia.org/wiki/
2. http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/ 
3. http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/