MANAJEMEN
Pengertian
Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang
manajemen, diantaranya:
1. Harold
Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2. George
R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan
definisi: “Manajemen adalah
suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
3. Ensiclopedia
of The Social Sciences
Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4. Mary
Parker Follet
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. Thomas
H. Nelson
Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam
melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih
dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun
jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika
itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta
bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai
rencana. Piramida di Mesir.
Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang
merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol
pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya
dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi
pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal
perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di
organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal
perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan
tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini
perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini
perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja,
dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Fungsi
Manajemen
Perencanaan (planning)
Merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai
bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan
perencanaan:
- Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
- Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
- Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
- Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik
utama, yaitu:
- Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
- Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
Pengorganisasian (organizing)
Merupakan
suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari
seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk
bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama,
baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi.
Dalam
pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan
sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan
implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen
yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara
bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
Pengawasan (controlling)
Merupakan
pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif
dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.
MANAJEMEN
KEUANGAN
Pengertian
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan
adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini
adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
- Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
- Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
- Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
- Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
- Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
- Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
- Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
- Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila
dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- Melakukan pengawasan atas biaya
- Menetapkan kebijaksanaan harga
- Meramalkan laba yang akan datang
- Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang
agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Analisis Sumber Dana
dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal
yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk
mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu
laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis
yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan
adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan
dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua
waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen
tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya
rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
- Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
- Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
- Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
- Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
- Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
- Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.
Aktivitas
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas
penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas
perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas
pengelolaan aktiva,
yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva,
dana harus dikelola seefisien mungkin.
Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif,
se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Aktivitas itu meliputi
:
1.
Aktivitas Pembiayaan ( FinancingActivity )
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen
perusahaan untuk mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk
membiayai kegiatan bisnis.
A.Sumber
eksternal
1. Modal
Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham
(Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham
Biasa (Common Stock).
2. Utang
(Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term
Debt).
3. Lain-lain,
misalnya hibah.
B.
Sumber Internal
1.
Laba
Ditahan (Retained Earning)
2.
Penyusutan,
amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
3.
Lain-lain, misalnya
penjualan harta tetap yang tidak produktif.
2.
Aktiva Investasi (Investment activity)
Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran
hasil yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu
meliputi :
1. Modal
Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
2. Harta
Keuangan (Finaceal assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan
Obligasi (Bond)
3. Harta
Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
4. Harta
Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan
Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
3.
Aktivitas Bisnis
(Business Activity)
Aktivitas
bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang
atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat
dilihat dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
1.
Pendapatan
(sales atau Revenue)
2.
Beban
( Expenses)
3.
Laba-Rugi
( Profit-Loss)
4. Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau
dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya
antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Perolehan dana
dengan biaya murah.
2.
Penggunaan
dana efektif dan efisien
3.
analisis
laporan keuangan
4.
analisis lingkungan
Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki
tujuan antara lain adalah ;
1.
Memaksimalkan nilai perusahaan
2.
Membina relasi dengan pasar modal dan
pasar uang.
5. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang
kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba
manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus menghasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
6. Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Nilai ialah sesuatu yang dijunjung
tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan
hal itu diwujudkan
dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after tax yang lazim disebut
NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada
biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal
Rp 1000, biaya modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai
Perusahaan sebesar :
dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after tax yang lazim disebut
NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada
biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal
Rp 1000, biaya modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai
Perusahaan sebesar :
[Laba
Operasi (1 – Pajak ) – ( Biaya Modal X Modal)]
Biaya Modal
[Rp 150 (
1 – 0,20) – (0,10 X Rp 1000)] = Rp 1200
0,10
Berdasarakan
perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya ( atau nilai
invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi laba
oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan
semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi
sebesar-besarnya dengan modal yang digunakan sekecil mungkin.
7. Perkembangan Peranan Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan
ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada
abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun
1900 awal : Penerbit surat
berharga
2. Tahun
1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun
1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun
1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun
1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun
1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun
1990 – sekarang : globalisasi
Perkembangan
manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain
kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan
kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan
inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan
antara lain masalah :
1. Masalah
akuntasi
2. Kesulitan
perencanan
3. Permintaan
terhadap modal
4. Suku
bunga
5. Harga
obligasi menurun
Kondisi
ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan antar alin
masalah :
1. Persaingan
internasional
2. Keuangan
internasional
3. Kurs
pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger,
pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi
keuangan dan rekayasa keuangan
8. Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan
Dalam dunia
bisnis, ada beberapa pihak yag memerlukan laporan keuangan, yaitu pihak
internal
perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer pada
semua tingkat. Laporan keuangan itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan
khusus. Keputusan rutin meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan kegiatan oprasi dan
keputusan kusus meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan investasi jangka panjang,
misalnya mendirikan pabrik baru, memproduksi produk baru, mendirikan anak perusahaan, riset
pemsaran, dan sebagainya.
perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer pada
semua tingkat. Laporan keuangan itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan
khusus. Keputusan rutin meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan kegiatan oprasi dan
keputusan kusus meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan investasi jangka panjang,
misalnya mendirikan pabrik baru, memproduksi produk baru, mendirikan anak perusahaan, riset
pemsaran, dan sebagainya.
Sumber:
wikipedia.com
http://lova241smk.wordpress.com/2012/02/26/menerapkan-fungsi-manajemen-poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-perusahaan/
supiani.staff.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar