Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah
tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk
pertama kalinya oleh Achille Guilard dalam karangannya yang berjudul ’Elements
de Statistique Humaine on Demographic Compares’ pada tahun 1885.
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu
akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau
etnis tertentu.
Demografi
terus berkembang, Methorst dan Sirks membedakan masalah penduduk menjadi 2
yaitu secara kuantitatif dan kualitatif,
namun pendapat ini kurang mendapat dukungan. Adolphe Laundry pada tahun 1937
menyarankan istilah PURE DEMOGRAPHY dan idenya mendapat sambutan
positif. Pure demography atau demografi murni/formal adalah cabang ilmu
demografi yang bersifat analisis matematik yang menghasilkan teknik-teknik
untuk menghitung data kependudukan. Setelah itu muncul ilmu-ilmu lain yang
berkaitan seperti Social Demography, Demographic Sociology, Population
Studies dll.
Tujuan
penggunaan demografi ada 4 yaitu:
1. Mempelajari
kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan
pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya
dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan
hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek
organisasi sosial.
4. Mencoba
meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Beberapa
aplikasi penggunaan demografi antara lain;
·
kesehatan masyarakat (fertilitas dan mortalitas)
·
penggunaan tanah (pertumbuhan penduduk, dan distribusinya)
·
penggunaan sekolah, fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur
umur, distribusi penduduk)
·
pemasaran
·
ketenagakerjaan (jumlah penduduk, struktur umur dan
distribusinya).
Pada
awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai Negara Barat dan
tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori demografi yang
utama yaitu : Teori Transisi Demografi. Transisi demografi pada dasarnya
mengacu pada perubahan dari satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan
penduduk 0) ke situasi lainnya. Menurut Blacker (1947) ada 5 phase dalam teori
transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi.
Tahap-tahap dalam Transisi
Demografi:
1. Tahap
Stasioner tinggi
Tingkat Kelahiran: Tinggi
Tingkat Kematian: Tinggi
Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah
Contoh: Eropa abad 14
Tingkat Kelahiran: Tinggi
Tingkat Kematian: Tinggi
Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah
Contoh: Eropa abad 14
2. Tahap
Awal perkembangan
Tingkat Kelahiran: Tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat Kematian: Lambat menurun
Pertumbuhan Alami: Lambat
Contoh: India sebelum PD II
Tingkat Kelahiran: Tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat Kematian: Lambat menurun
Pertumbuhan Alami: Lambat
Contoh: India sebelum PD II
3. Tahap
Akhir perkembangan
Tingkat Kelahiran: Menurun
Tingkat Kematian: Menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan Alami: Cepat
Contoh: Australia, Selandia Baru tahun ‘30an
Tingkat Kelahiran: Menurun
Tingkat Kematian: Menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan Alami: Cepat
Contoh: Australia, Selandia Baru tahun ‘30an
4. Tahap
Stasioner rendah
Tingkat Kelahiran: Rendah
Tingkat Kematian: Rendah
Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah
Contoh: Perancis sebelum PD II
Tingkat Kelahiran: Rendah
Tingkat Kematian: Rendah
Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah
Contoh: Perancis sebelum PD II
5. Tahap
Menurun
Tingkat Kelahiran: Rendah
Tingkat Kematian: Lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan Alami: Negatif
Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
Tingkat Kelahiran: Rendah
Tingkat Kematian: Lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan Alami: Negatif
Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
Komponen yang mempengaruhi
perubahan penduduk adalah:
a. Kelahiran/Fertilitas
b. Kematian/Mortalitas
c. Migrasi
Dari komponen perubahan penduduk tersebut dapat diperoleh
persamaan berimbang penduduk (balancing equation):
Pt = Po
+ (B – D) + (I – E)
Keterangan:
Pt = Banyaknya penduduk pada tahun t
Po = Banyaknya penduduk pada tahun awal
B = Banyaknya kelahiran pada periode o ke t
D = Banyaknya kematian pada periode o ke t
I = Banyaknya migrasi masuk pada periode o ke t
E = Banyaknya migrasi keluar pada periode o ke t
Pt = Banyaknya penduduk pada tahun t
Po = Banyaknya penduduk pada tahun awal
B = Banyaknya kelahiran pada periode o ke t
D = Banyaknya kematian pada periode o ke t
I = Banyaknya migrasi masuk pada periode o ke t
E = Banyaknya migrasi keluar pada periode o ke t
Dari persamaan di atas diperoleh:
B – D = pertumbuhan penduduk alami (natural increase)
I – E = migrasi netto (social increase)
B – D = pertumbuhan penduduk alami (natural increase)
I – E = migrasi netto (social increase)
Dari segi
kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
·
Penyebaran penduduk tidak
merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang diKalimantan dan Irian.
· Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita
dan remaja masihsangat besar.
· Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan
kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan
kerja setiap tahun.
·
Distribusi kegiatan ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota
besar dipulau Jawa.
·
Pembangunan infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat
perhatian serius
· Indeks kesehatan masih
rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayimasih tinggi
LINGKUNGAN
DEMOGRAFI
·
Pertumbuhan Populasi Dunia
Pertumbuhan populasi dan konsumsi
yang tidak terkendali akan menyebabkan pasokan pangan yang tidak mencukupi,
habisnya mineral yang penting, kepadatan populasi, populasi dan penurunan mutu
kehidupan secara keseluruhan.
·
Bauran Usia Populasi
Dengan lebih banyaknya usia
muda pada lingkungan tersebut maka permintaan untuk kalangan muda lebih banyak
dibandingkan dengan usia lanjut.
·
Pasar Etnis dan Pasar Lain
Mengkonsumsi barang juga
ditentukan oleh budaya lingkungan tersebut. Misalnya dijepang permintaan akan
salad lebih besar disbanding Indonesia karena masyarakat jepang biasa memakan salad.
·
Kelompok Pendidikan
Dilingkungan yang berpendidikan
misalnya Amerika, permintaan akan buku dan alat-alat pendidikan akan lebih
banyak
·
Pola Rumah Tangga
Status sosial juga menentukan
pola konsumsi, wanita yang lajang lebih membutuhkan apartement yang lebih kecil
dibandingkan dengan yang sudah bersuami.
Demografi
Dalam Target Pasar
Variabel-variabel
demografis merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok
pelanggan. Salah satu alesannya adalah keinginan, preferensi (kesukaan), dan
tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variable-variabel
demografis.
·
Usia dan Tahap Siklus Hidup.
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sejalan dengan usia.
·
Tahap Hidup. Tahap
hidup menentukan persoalan utama, seperti mau bercerai, mau menikah lagi, mau
membeli rumah baru dan lain –lain.
·
Jenis Kelamin. Pria
dan wanita cenderung memiliki orientasi sikap dan perilaku yang berbeda,
sebagian didasarkan pada unsur genetic dan sebagian pada praktik sosialisasi.
· Penghasilan.
Segmentasi menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama dalam
jenis-jenis barang dan jasa, seperti otomotif, perahu, pakaian, kosmetik,
perjalanan.
· Generasi. Setiap generasi sangat
dipegaruhi oleh lingkungan tempat ia dibesarkan, misal film, politik, musik,
dan kejadian –kejadian pada periode tersebut.
·
Kelas sosial. Kelas
sosial memiliki pengaruh kuat terhadap preferensi seseorang atas mobil,
pakaian, aktivitas rekreasi, kebiasaan membaca.
HUBUNGAN DEMOGRAFI
DENGAN SEGMENTASI PEMASARAN
Segmentasi
pasar (market segmentasion) adalah proses dimana dibagi menjadi para pelanggan
yang terdiri atas orang-orang dengan kebutuhan dan karakteristik yang sama yang
mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk / jasa dan program pemasaran
strategis tertentu dalam cara yang sama.
Segmentasi
pasar, penetapan pasar, dan sasaran yang kuat. Ketiganya harus diputuskan dan
ditetapkan dengan tepat jika perusahaan ingin berhasil dalam mengelola hubungan
produk-pasar tertentu. Lebih-lebih perusahaan-perusahaan yang sukses mampu
meningkatkan hubungan ini dan membuat lompatan jauh disbanding para pesaing
mereka.
Manfaat
segmentasi pasar:
1. Segmentasi
mengidentifikasi pengembangan produk baru
2. Segmentasi
membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang paling efektif untuk
mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogeny
3. Segmentasi
memperbaiki alokasi strategis sumber daya pemasaran pengelolaan hubungan pasar,
segmentasi pasar, penempatan pasar sasaran, dan penentuan posisi produk.
Segmentasi
demografi memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada
variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus
hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan.
PERAN DATA DEMOGRAFI DALAM
PEMASARAN
Data
demografi adalah serangkaian informasi mengenai profil target pasar. Data ini
dimanfaatkan sebagai dasar langkah usaha pemasaran barang/jasa.
Data demografi merupakan serangkaian data statistik yang merupakan informasi mengenai usia, gender, dan pendapatan. Data ini umumnya digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasikan target pasar bagi barang dan jasa mereka. Demografi umumnya digunakan untuk memberitahukan mengenai siapa pelanggan apa, dimana lokasi mereka, apa gender mereka dan bagaimana Anda ingin produk Anda dibeli oleh mereka. Dengan data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan efisien, sesuai dengan target pasar.
Data demografi merupakan serangkaian data statistik yang merupakan informasi mengenai usia, gender, dan pendapatan. Data ini umumnya digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasikan target pasar bagi barang dan jasa mereka. Demografi umumnya digunakan untuk memberitahukan mengenai siapa pelanggan apa, dimana lokasi mereka, apa gender mereka dan bagaimana Anda ingin produk Anda dibeli oleh mereka. Dengan data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih terinci dan efisien, sesuai dengan target pasar.
daftar
pustaka : philip kottler (dasar pemasaran) dan internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar